Pahami Gejala dan Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi Pada Pria

Pahami Gejala dan Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi Pada Pria

Apa itu impotensi (disfungsi ereksi)? Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketika Anda tidak bisa ereksi secara optimal untuk berhubungan seks. Anda mungkin memiliki disfungsi ereksi jika Anda:

  • Bisa ereksi kadang-kadang meskipun tidak setiap waktu
  • Bisa ereksi, namun tidak berlangsung cukup lama untuk seks
  • Benar-benar tidak bisa ereksi

Seberapa umumkah impotensi (disfungsi ereksi)? Disfungsi ereksi memengaruhi pria dari segala ras dan seluruh bagian di dunia. Pria biasanya memiliki disfungsi ereksi setelah mereka tua. Sebagai contoh, disfungsi ereksi terjadi dalam:

  • Sekitar 12 persen pria yang lebih muda dari 60 tahun
  • 22 persen pria usia 60-69 tahun
  • 30 persen pria usia 70 tahun ke atas

Tanda-tanda dan gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala impotensi (disfungsi ereksi)? Gejala utama impotensi adalah ketidakmampuan untuk ereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi sampai kegiatan seks berakhir.

Jika penyebabnya psikologis, ini mungkin diakibatkan kecemasan, perubahan mood, depresi, insomnia, dan kekhawatiran tentang kinerja seksual.

Jika penyebabnya adalah fisik, gejala penyakit medis biasanya termasuk sirkulasi yang buruk di kaki, nyeri dada, sesak napas saat olahraga (mungkin sakit jantung). Diabetes juga sering dikaitkan dengan disfungsi ereksi.

Mungkin ada beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Dokter keluarga adalah tempat yang baik untuk memulai ketika Anda memiliki masalah ereksi. Temui dokter Anda jika:

  • Anda khawatir tentang ereksi Anda atau pengalaman masalah seksual lainnya, termasuk disfungsi ereksi, seperti ejakulasi dini atau telat ejakulasi
  • Anda memiliki diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya yang bisa terkait disfungsi ereksi
  • Anda punya gejala lain bersama dengan disfungsi ereksi

Penyebab impotensi (disfungsi ereksi)

Penyebab impotensi yaitu:

  • Gangguan yang membuat aliran darah lebih rendah atau kerusakan saraf di penis
  • Kerusakan saraf penis bisa diakibatkan dari operasi panggul atau perut (terutama operasi prostat), terapi radiasi, penyakit tulang belakang, diabetes
  • Gangguan hormon
  • Faktor-faktor lain termasuk stroke, merokok, alkohol, dan obat-obatan. Obat-obatan sering menyebabkan disfungsi ereksi (terutama pada pria lebih tua) termasuk antihipertensi, antidepresan, beberapa obat penenang, cimetidine, digoxin, diuretik, dan obat-obatan terlarang.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk impotensi (disfungsi ereksi)?

Beragam faktor risiko bisa berkontribusi pada impotensi, termasuk:

  • Kondisi medis, terutama diabetes atau kondisi jantung
  • Konsumsi tembakau, yang membatasi aliran darah ke pembuluh darah dan arteri, lambat laun menyebabkan kondisi kesehatan kronis yang menyebabkan disfungsi ereksi
  • Kelebihan berat badan, terutama jika Anda obesitas
  • Perawatan medis tertentu, seperti operasi prostat atau pengobatan radiasi untuk kanker
  • Cedera, terutama jika merusak saraf atau pembuluh darah yang mengontrol ereksi
  • Obat, termasuk antidepresan, antihistamin, dan obat-obatan untuk mengobati kondisi tekanan darah tinggi, nyeri, atau prostat
  • Kondisi psikologis, seperti stres, kecemasan, atau depresi
  • Penggunaan narkoba dan alkohol, terutama jika Anda menggunakan narkoba jangka panjang atau peminum berat
  • Bersepeda berkepanjangan, yang dapat menyebabkan saraf dan memengaruhi aliran darah ke penis, dapat menyebabkan disfungsi ereksi sementara atau permanen.

Terapi dan Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk impotensi (disfungsi ereksi)?

  • Obat melalui mulut. Dokter Anda mungkin dapat membuat resep pil untuk mengobati disfungsi ereksi.
  • Obat umum meliputi: sildenafil (viagra), vardenafil (levitra, staxyn), tadalafil (cialis), avanafil (stendra). Jika kesehatan Anda secara umum masih baik, dokter mungkin meresepkan salah satu obat-obatan ini. Anda sebaiknya tidak mengonsumsi pil ini untuk mengobati disfungsi ereksi jika Anda sudah mengonsumsi nitrat, sejenis obat jantung. Semua pil disfungsi ereksi bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Mereka tidak menyebabkan ereksi otomatis. Bicarakan dengan dokter Anda tentang kapan harus minum pil. Anda mungkin perlu bereksperimen untuk mengetahui seberapa cepat pil bereaksi
  • Terapi testosteron. Beberapa pria mengalami disfungsi ereksi yang mungkin diperumit oleh rendahnya tingkat hormon testosteron. Dalam hal ini, terapi terapi testosteron mungkin direkomendasikan sebagai langkah pertama
  • Perangkat vakum: cara lain untuk ereksi adalah dengan menggunakan perangkat dengan tabung vakum yang dirancang khusus. Anda menempatkan penis Anda ke dalam tabung, yang terhubung ke pompa. Seperti udara yang dipompa keluar dari tabung, darah akan mengalir ke penis Anda dan membuatnya lebih besar dan lebih kencang. Kemudian Anda harus memindahkan cincin elastis yang dirancang khusus, dari ujung tabung ke dasar penis Anda, untuk menjaga darah mengalir kembali ke dalam tubuh Anda. Menggunakan alat vakum memerlukan beberapa kali latihan
  • Pengobatan lain: implan penis melibatkan operasi penempatan perangkat ke kedua sisi penis. Implan ini terdiri dari batang karet yang menggembung atau bisa jiga kaku. Perangkat yang menggembung memungkinkan Anda untuk mengontrol kapan dan berapa lama Anda harus ereksi. Sedangkan batang kaku akan menjaga penis Anda kencang tapi bisa ditekuk

Di samping itu dokter juga bisa menggunakan terapi psikologis untuk memperbaiki faktor mental dan perasaan, jika itu penyebab disfungsi ereksi Anda.

Kondisi Anda mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk diperbaiki dan perlu menggunakan beberapa metode. Anda dan pasangan Anda harus bekerjasama dengan dokter untuk mencapai hasil pengobatan yang terbaik.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk impotensi (disfungsi ereksi)?

Untuk kebanyakan pria, pemeriksaan fisik dan menjawab pertanyaan (sejarah medis) adalah yang diperlukan dokter untuk mendiagnosis disfungsi ereksi. Anda mungkin memerlukan tes lebih atau konsultasi dengan spesialis.

Tes untuk kondisi penyebab lain impotensi:

  • Tes darah. Sampel darah Anda mungkin akan dikirim ke laboratorium untuk memeriksa tanda-tanda penyakit jantung, diabetes, kadar testosteron yang rendah, dan kondisi kesehatan lainnya
  • Tes urin. Seperti tes darah, tes urin digunakan untuk mencari tanda-tanda diabetes dan kondisi kesehatan lain yang mendasar
  • Ultrasound (USG). Tes ini biasanya dilakukan oleh spesialis di kantornya. Ini melibatkan penggunaan tongkat yang diarahkan di atas pembuluh darah yang memasok darah ke penis. Ini menghasilkan gambar video yang akan jadi petunjuk bagi dokter Anda jika Anda memiliki masalah aliran darah. Tes ini kadang-kadang dilakukan dengan kombinasi suntikan obat ke dalam penis untuk merangsang aliran darah dan menghasilkan ereksi.
  • Uji ereksi semalam. Kebanyakan pria mengalami ereksi saat tidur tanpa mengingatnya. Tes sederhana ini melibatkan perangkat khusus yang membungkus penis Anda sebelum tidur. Perangkat ini akan mengukur jumlah dan kekuatan ereksi yang dicapai dalam semalam. Ini dapat membantu menentukan apakah disfungsi ereksi Anda berhubungan dengan penyebab psikologis atau fisik.
  • Uji psikologis. Dokter Anda mungkin bertanya beberapa pertanyaan untuk mendeteksi depresi dan penyebab psikologis lain dari disfungsi ereksi.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi impotensi (disfungsi ereksi)?

Bagi kebanyakan pria, disfungsi ereksi disebabkan atau diperburuk oleh pilihan gaya hidup. Ini beberapa tahap yang mungkin membantu:

  • Berhenti merokok. Jika Anda sulit berhenti, minta tolong. Coba penggantian nikotin, seperti dengan permen karet atau tanya dokter Anda tentang resep pengobatan yang bisa membantu Anda berhenti
  • Penurunan berat badan. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan – atau memperburuk – disfungsi ereksi
  • Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda. Olahraga memiliki banyak fungsi yang dapat membantu mengatasi penyebab disfungsi ereksi, salah satunya, termasuk mengurangi stres, membantu Anda menurunkan berat badan, dan meningkatkan aliran darah.

Menjalani pengobatan masalah alkohol atau obat. Minum terlalu banyak atau menggunakan obat-obatan terlarang tertentu dapat memperburuk disfungsi ereksi secara langsung atau menyebabkan masalah kesehatan jangka panjangSelesaikan masalah hubungan percintaan Anda.

Pertimbangkan konseling pernikahan jika Anda mengalami kesulitan meningkatkan komunikasi dengan pasangan Anda atau menyelesaikan masalah diri sendiri

Artikel SebelumnyaDiabetes Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi
Artikel BerikutnyaTerapi Ampuh Untuk Mengatasi Sakit Gagap