3 Tips Seputar Pemberian dan Melancarkan ASI

3 Tips Seputar Pemberian Dan Melancarkan ASI

Sejatinya, memberi asupan ASI pasta melahirkan bisa menjadi sebuah proses yang tidak mudah bagi seorang ibu. Tubuh dan psikologis ibu bisa jadi masih sangat lelah. Oleh karena itu, harus ada dukungan suami.

Jaga makan, jauhi obat pelangsing Suami disini bisa berperan sebagai partner sang ibu dalam mengurus bayi. Dengan demikian, ibu bisa mempunyai tenaga dan gizi yang cukup untuk memberikan ASI.

Agar kuat mengalirkan ASI, seorang ibu juga perlu menjaga pola makannya. Untuk awal-awal bulan, sebaiknya ibu tak terlalu merisaukan perubahan tubuh. Yang penting, asupan gizi untuk bayi cukup. Bila tak mau badan melar terlalu besar, sang ibu bisa mengatur jam makan dan jumlah kalori yang bakal dikonsumsi. Asalkan tetap kenyang.

Yang tak kalah penting, setelah bersalin ada baiknya ibu juga beraktifitas. Tapi, olahraga ringan baru boleh dilakukan setelah enam minggu. Jauhi obat pelangsing karena akan memperburuk kualitas ASI.

1. Makin tegang, makin susah keluar

Banyak orang bilang, proses menyusui akan terjadi secara alamiah. Meski demikian, ada sejumlah tips agar ibu bisa sukses memberi ASI untuk bayinya. Pertama, tangan ibu harus bersih. Kedua, ibu harus santai. Kalau sang ibu tegang, ASI akan sulit untuk keluar.

Disarankan, ibu menyusui dengan posisi duduk. Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, berikan ASI selama 5-10 menit lewat setiap payudara. Pada hari selanjutnya bisa ditambah hingga 15-20 menit untuk setiap payudara.

Cara menyusui yang benar adalah puting susu masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi. Ini juga salah satu cara mencegah puting susu tidak lecet.

Bila bayi sudah kenyang, tekan dagu bayi agar mulut terbuka dan puting susu terlepas. Atau bisa juga dengan cara memasukkan jari kelingking ibu ke dalam mulut bayi. Yang pasti, jangan menarik keluar puting dari mulut bayi secara mendadak.

2. Konsumsi katuk agar aliran lancar

Kemampuan menyusui setiap ibu itu berbeda-beda. Ada yang kapasitas ASI-nya begitu banyak, ada pula yang hanya sedikit. Bagi mereka yang kandungan ASI-nya sedikit tau perlu risau. Ada beberapa tanaman yang bisa mamcu produksi ASI salah satunya daun katuk.

Daun katuk adalah daun dari jenis tanaman Sauropus adrogynus (L) Merr, famili Europhobiaceae. Sebutan lain daun katuk adalah memata (Melayu), simani (Minangkabau), kebing dan katukan (Jawa) serta kerakur (Madura).

Manfaat daun katuk untuk memperbanyak ASI sudah dikuatkan beberapa penelitian. Seperti sat daun katuk diujicobakan ke kambing betina selama 15 hari, produksi susunya meningkat drastis hingga 1,5 kalinya.

Jika ingin alami, sebaiknya daun katuk direbus atau ditumbuk terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Tapi di zaman modern seperti saat ini, seperti dalam bentuk minuman sachet dicampur dengan susu, hingga dalam bentuk kapsul atau pil. Harganya juga cukup terjangkau.

3. Konsumsi Moment Glucogen

Moment Glucogen sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui. Selain menjaga kecantikan kulit sang ibu, Glucogen juga bermanfaat untuk:

  • Memperkuat janin
  • Memperlancar ASI (banyak yang sampai lebih, hingga bisa didonorkan)
  • Mempercepat penyembuhan bekas jahitan sang ibu
  • Melancarkan persalinan
  • Menjaga daya tahan tubuh ibu
  • Rambut bayi tebal dan kuat
  • Bayi tampak lebih cerdas
  • Perkembangan bayi cenderung lebih cepat dibandingkan bayi seusianya
Artikel Sebelumnya6 Manfaat minyak zaitun untuk Kesehatan dan Kecantikan
Artikel Berikutnya8 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria Maupun Wanita